ROJO SULEMAN & BATU LAPAK.
ROJO SULEMAN.
Ada yang menyebut pamor Nabi Sulaiman.
Banyak pula yang mengatakan ini adalah
rajanya pamor. Letaknya ditengah sor-soran.
Tuahnya memang merupakan kumpulan dari
hal-hal yang baik, positip. Menghindari bahaya
dan mencari jalan rejeki, wibawanya kuat,
disayang dan disegani orang disekilingnya.
Namun pamor ini punya sifat “memilih”.
BATU LAPAK.
Bentuknya menyerupai pusaran yang
melingkar-lingkar, biasanya lebih dari lima.
Letaknya di sor-soran tengah. Tuahnya “Singkir
Baya”. Baik untuk anggota Militer ataupun
orang biasa. Berkhasiat bagi yang mempelajari
kekebalan, bela diri. Pamor tidak memilih.
SIRAT & TUNGGUL WULUNG.
SIRAT.
Kadang disebut “Teja Bungkus” atau “Bima Bungkus”,
baik dipegang oleh mereka yang punya posisi pimpinan
karena factor wibawa, kepemimpinan dan disayang anak
buah.
TUNGGUL WULUNG.
Yang baik kalau pamor Tunggul Wulung ini merupakan
pamor tiban. Bentuknya mirip gambar anak yang sangat
sederhana, hanya kepala, tangan dan kaki dan menempati
daerah blumbangan. Tuahnya menolak berbagai macam
penyakit dan tidak memilih tetapi pemiliknya harus
berperi-laku baik, tak boleh menyeleweng. Tergolong
pamor langka.
LINTANG KEMUKUS.
Disebut juga “Kukus Tunggal”, bentuknya seperti Sodo
Saler, hanya dibagian sor-soran pamor ini menggumpal.
Gumpalan ini boleh berupa Benang Setukel atau Tunggak
Semi atau Wos Wutah atau juga Bawang Sebungkul.
Selain dipercaya membawa rejeki juga untuk ketenaran
dan menambah wibawa. Tidak pemilih.
PANCURAN MAS.
Banyak dicari pedagang dan pengusaha karena dipercaya
membawa keberuntungan bagi pemiliknya, lagipula tidak
pemilih. Bentuknya mirip Sada Saler tetapi dibagian
ganjanya tepat diujung Sada Saler pamornya seperti
bercabang dua.
SADA SALER.
Arti harfiahnya Lidi Sebatang, bentuknya sesuai dengan
namanya. Berupa garis lurus membujur sepanjang bilah.
Tuahnya ada yang untuk menambah kewibawaan,
ketenaran (populeritas) atau keteguhan iman dan pamor
ini cocok untuk semua orang.
WENGKON.
Ada yang menamakan pamor Tepen. Bentuknya mirip
bingkai (wengkon artinya bingkai). Tuahnya untuk
perlindungan, ada yang untuk menghindari dari godaan,
ada yang memperbesar rasa hemat dan ada yang untuk
menghindari dari guna-guna.
KUDHUNG.
Pamor ini selalu terletak diujung bilah dan tuahnya seperti
namanya untuk melindungi pemiliknya dari serangan
guna-guna dan perlindungan dalam situasi darurat. Pamor
ini sering digunakan untuk “penunggu rumah”.
SATRIYA PINAYUNGAN.
Ada dua macam pamor Satriya Pinayungan. Yang pertama
pamor pada bagian sor-soran, apa saja bentuknya, bisa
Wos Wutah, lalu diatas pamor itu (dekat ujung bilah)
terdapat pamor Kudhung.
Yang kedua, motif pada sor-soran menyerupai Udan Mas
tapi bentuknya teratur. Tiga bulatan mendatar diteruskan
beberapa bulatan keatas.
Tuahnya sama, membi perlindungan bagi pemiliknya dari
perbuatan sirik orang lain. Walau keduanya tidak pemilih
tetapi pamor yang pertama lebih cocok untuk mereka
yang bekerja di pemerintahan sedangkan yang kedua
untuk wiraswasta.
SEGARA WEDHI.
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia, Gurun Pasir. Namun
sifat tuahnya bukan berarti “kering kerontang” atau
“gersang” melainkan justru baik. Menurut banyak orang
tuahnya mudah mendapatkan rejeki. Mirip Udan Mas
tetapi bulatannya lebih kecil dan lebih banyak serta
tersebar diseluruh permukaan bilah. Pamor ini tergolong
tidak pemilih.
UNTU WALANG.
Arti harafiahnya “Gigi Belalang”, tuahnya menambah
kewibawaan seseorang. Dituruti kata katanya dan pamor
ini tergolong pemilih, hanya orang yang punya kedudukan
cukup tinggi bisa cocok. Untuk guru dan pendidik
biasanya juga cocok.
DHADHUNG MUNTIR.
Mirip Sada Saler tetapi “garis” ditengah bilah mempunyai
motif seperti pilinan tambang atau dhadhung. Tuahnya
sama dengan Sada Saler, menyangkut kewibawaan,
keteguhan hati. Pamor ini banyak terdapat pada keris
buatan Madura dan tergolong pamor pemilih.
RAHTAMA.
Terletak dibagian sor-soran merupakan pamor tiban
diantara pamor dominan seperti Wos Wutah dan Ngulit
Semangka. Baik sekali jika diberikan pada suami-istri yang
baru menikah dengan harapan agar memperoleh anak
yang soleh dan berbudi luhur.
PUSAR BUMI & LINTAS MAS.
PUSAR BUMI.
Disebut juga Puser Bumi. Bentuknya mirip Udan Mas
tetapi dengan skala yang jauh lebih besar, minimal
sebesar koin limapuluh rupiah dan kadang sampai 8 cm,
terutama pada bilah tombak. Pamor ini tergolong pamor
miring, merupakan lingaran yang berlapis dan bukan
melingkar seperti obat nyamuk, tuahnya baik tetapi
pemilih dan tidak semua orang “kuat” memilikinya.
Umumnya dipercaya sebagai pamor yang baik untuk
menjaga rumah.
LINTAS MAS.
Letaknya dibagian tengah sor-roran, paling sedikit jumlah
pusaran-pusarannya ada lima buah. Baik untuk berdagang
terutama perhiasan. Pamor ini pemilih dan tuahnya hanya
bisa dirasakan oleh yang cocok saja.
NUR.
Letaknya ditengah sor-soran, mirip huruf S. tuahnya baik
terutama untuk guru, pemimpin atau orang yang dituakan
serta wibawanya besar, punya sifat pelindung dan tempat
bertanya orang lain. Sifatnya pemilih, untuk yang masih
“muda” umumnya kurang kuat.
SEKAR SUSUN.
Hampir seperti Melati Rinonce tetapi ukuran bunganya
lebih besar. Bentuk bunga seperti bulatan pada pamor
Bendo Segodo. Memudahkan dalam mencari rejeki dan
tidak pemilih. Hanya ditemukan pada keris keris yang
relatif muda.
SEKAR TEBU.
Hampir seperti Blarak Ngirid atau Sinered, tetapi ujungnya
tidak sampai kebilah keris, malainkan agak mengumpul
ditengah saja dan guratannya lebih halus. Tidak pemilih
dan tuahnya untuk kewibawaan dan kepemimpinan.
KLABANG SAYUTO.
Seperti paduan pamor Blarak Ngirid dan Naga Rangsang.
Sepintas seperti seekor klabang dengan kaki seribunya.
Dipercaya bisa menambah kewibawaan dan kekuasaan.
Pamor ini tergolong pemilih dan hanya cocok bagi yang
memegang posisi pimpinan.
MANGGAR.
Mirip untaian Bunga Kelapa. Merupakan kumpulan dari
bentuk pamor macam pamor Wiji Timun tetapi letaknya
sering menyudut, bersusun dari sor-soran keujung bilah.
Memudahkan mencari rejeki dan menonjol dalam
lingkungan pergaulan. Tidak pemilih.
JALA TUNDA.
Tergolong pamor pemilih. Tuahnya untuk ketenaran,
untuk menonjol dalam lingkungandan tergolong pamor
langka walau dari teknik pembuatan tidak terlampau
sukar.
Sepintas mirip pamor Wengkon tetapi lebar dan pada
bagian dalam ada lekuk-lekuk yang terkadang simetris
berhadapan tetapi pada bagian lain sering tidak simetris.
Pamor Jala Tunda yang bagus, garis-garis yang menjadi
wengkon biasanya halus dan rangkap banyak sekali.
SUMUR BANDUNG.
Merupakan bulatan hitam besi tanpa pamor sebesar uang
logam lima puluh sen-an atau lebih kecil sedikit letaknya
ditengah bilah, diantara pamor – biasanya Wos Wutah
nggajih atau Pendaringan Kebak nggajih. Banyak terdapat
pada keris buatan Madura. Tergolong pamor pemilih dan
paling cocok buat keprajuritan, militer atau yang belajar
ilmu kekebalan.
BUNTEL MAYIT.
Nama yang menyeramkan, artinya “pembungkus mayat”.
Tergolong pamor sangat pemilih. Kalau cocok akan cepat
menanjak kariernya atau kekayaannya tetapi kalau tidak
cocok bisa mendapatkan malapetaka. Karena itu bila
menginginkan pamor ini sebaiknya ditanyakan dulu pada
mereka yang tahu agar bisa dilihat cocok atau tidaknya.
JAROT ASEM.
Ini termasuk pamor langka walau tampaknya sangat
sederhana tetapi pembuatannya sangat sulit. Sepintas
seperti jalinan serabut kasar, saling menyilang arahnya
tetapi tidak ada kesan tumpang tindih. Pamor ini
dipercaya memberikan pengarus baik pada pemiliknya,
menjadi teguh hatinya dan besar tekatnya. Amat cocok
bagi yang punya cita cita besar baik dalam pendidikan
ataupun dalam pekerjaan.
KENDHIT GUMANTUNG.
Ini termasuk pamor tiba. Letaknya dibagian sor-soran dan
biasanya bercampur pamor yang lebih dominan seperti
Wos Wutah atau Ngulit Semangka. Baik untuk setiap
orang. Dipercaya dapat menolak segala macam penyakit
menular, jadi seperti anti wabah. Tetapi pemiliknya harus
menjaga tingkah lakunya dan jangan sampai
menyeleweng dari jalan yang lurus.
KUPU TARUNG.
Sepintas seperti gambar kupu-kupu sedang berlaga.
Namun esoterinya tidak ada sangkut paut dengan bidang
laga, bahkan baik untuk pergaulan. Pamor ini tidak
pemilih dan terletak sepanjang bilah dari sor-soran hingga
ujung bilah..
0 komentar:
Posting Komentar